Lowongan kerja internet, Anda dibayar setiap survei, syarat: bisa internet. Informasi selengkapnya

Ternyata Gadis Itu


.

Sore itu aku pulang dari Ibukota Propinsi. Hari itu aku membawa seutas harap untuk memperoleh sesuatu yang disebut pekerjaan. Pagi-pagi aku sudah bangun mendahului kokok ayam. Kemudian pergi ke kamar mandi yang cukup jauh dari rumahku. Seusai mandi aku kembali dan membawakan ibuku se ember air untuk digunakannya masak.

Hari itu aku sangat senang karena akan memenuhi panggilan kerja dari sebuah Hotel berbintang di kotaku. 4 Jam perjalanan pun rela ku lalui untuk memperoleh asa itu.
Kupandang dari sudut ke sudut tampak ratusan calon karyawan yang sama denganku mengikuti tes di hari itu. Udara panas, keringat mengalir dan perut pun keroncongan. Tak menjadi alasan untukku mundur.
“Gunawan”

Terdengar suara wanita dari depan pintu memanggil diriku. Tak terasa beberapa tes hari itu sukses untukku. Kini aku dipanggil untuk wawancara. Wawancara selesai.
Aku pulang menuju terminal bus terbesar di kotaku. Tak lama bus pun perlahan melaju. Tak jauh dari terminal bus pun berhenti menaikkan penumpang. Ternyata seorang gadis berparas ayu. Dia menuju tempat duduk disebelahku. Karena perjalananku sangat jauh dan memakan waktu yang lama. Aku putuskan untuk memperkanalkan diriku.

Ku ketahui namanya ratna. Dia mahasiswi di perguruan tinggi swasta yang cukup terkenal disana. Tak terasa adem rasanya duduk disamping gadis cantik sambil berbincang dan sesekali tertawa karena kami banyak menceritakan hal-hal yang lucu. Perjalanan 4 Jam hari itu kulalui begitu saja. Saat sudah dekat aku memutuskan berdiri menuju pintu untuk turun.

Saat sudah turun aku menaiki ojek untuk kembali ke rumahku. Setibanya di rumah, aku hendak mengambil dompetku. Saku celanaku yang belakang sobek seperti disilet. Yang aku ikirkan hanyalah.

Ternyata Gadis Itu adalah Pencopet.