Mari Bermain Sambil Membaca

Seorang petani Lampung, Surono Danu (55), menemukan benih padi unggul. Namanya, Sertani-1. Menurutnya, Selasa (13/11), upaya penemuan benih ini dimulai pada Desember 1982, bekerja sama dengan pejabat perekonomian di Lampung.

Kini Sertani-1 ikut ambil bagian dalam proyek percontohan di beberapa daerah. Contohnya Lampung Tengah dan Lampung Timur, Metro, dan Lampung Selatan.

Keunggulan Sertani-1

Benih padi Sertani-1memiliki banyak keunggulan. Di antaranya potensi produksi mencapai 14 ton per hektar dengan usia panen 105 hari, dan jumlah biji 350–400 per malai.

Tak hanya itu, benih ini juga hemat air. Justru dengan pasokan air yang lebih banyak, produksi menjadi tidak maksimal. Bahkan, benih ini juga mampu hidup di kondisi tanah apa pun seperti ladang, lahan gogo rancah, sawah, dan lahan yang memiliki salinitas tinggi.

Selain itu, benih ini tahan hama, misalnya tikus. Jika batang tanaman padi digigit tikus, maka dalam waktu 24 jam batangnya mampu menutup gigitan tadi. Benih Sertani-1 pun lebih tahan terhadap serangan penyakit.

Bandingkan dengan benih padi jenis lain! Potensi produksinya cuma 8–9 ton, boros air, jumlah biji 200–300 per malai, dan usia panen 115–120 hari. (EVA) Ilustrasi: DTO

Kata sulit:

Malai: butir padi.

Lahan gogo rancah: lahan kering yang hanya diairi oleh hujan dan diolah untuk menanam padi.

Salinitas: tingkat kandungan garam; biasanya tanaman pangan sulit untuk tumbuh di tempat yang memiliki salinitas tinggi (misalnya tanah rawa-rawa dekat laut).

Sumber: Koran Berani

This entry was posted on Jumat, 18 Juli 2008 and is filed under Pertanian. You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. You can skip to the end and leave a response.